This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label MIKROKONTROLER. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MIKROKONTROLER. Tampilkan semua postingan

2011/05/31

apa itu mirokontroler

Apa Itu Mikrokontroller?
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output.
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar contoh, bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis data maka Anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatik menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan Anda. Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini.
Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote controls, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka :

· Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
· Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
· Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak
Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang seringkali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital ke analog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks.
Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.
Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:
1. sistem minimal mikrokontroler
2. software pemrograman dan kompiler, serta downloader
Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidakakan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu :
1. prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri
2. rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal
3. rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU
4. rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumberdaya
Pada mikrokontroler jenis2 tertentu (AVR misalnya), poin2 pada no 2 ,3 sudah tersedia didalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang sudah diseting dari vendornya (biasanya 1MHz,2MHz,4MHz,8MHz), sehingga pengguna tidak perlu memerlukan rangkaian tambahan, namun bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan PC atau handphone), maka pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.
Perkembangan ?
Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument dengan seri TMS 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit pertama. Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971. Merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian, pada tahun 1976 Intel mengeluarkan mikrokontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48. Sekarang di pasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis. Masing2 vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dilengkapi fasilitas2 yang cenderung memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.
Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah mikrokontroler 8 bit varian keluarga MCS51(CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dengan seri AT89Sxx, dan mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing2 memiliki fitur yang berbeda2). Dengan mikrokontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam digital, termometer digital dan sebagainya.
Jenis-jenis Mikrokontroller
Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroller. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu yaitu RISC dan CISC.
· RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Instruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.
· Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer. Instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya.
Masing-masing mempunyai keturunan atau keluarga sendiri-sendiri.
Sekarang kita akan membahas pembagian jenis-jenis mikrokonktroler yang telah umum digunakan.
1. Keluarga MCS51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC. Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock.
Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64KB dan RAM luar 64KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data.
Salah satu kemampuan dari mikrokontroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin pemroses boolean yang mengijikan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat dilakukan secara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM. Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC (programmable Logic Control).
2. AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi.
Secara umum, AVR dapat dikelompokkan dalam 4 kelas. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx.
3. PIC
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface Controller. Tetapi pada perkembangannya berubah menjadi Programmable Intelligent Computer.
PIC termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640. Sekarang Microhip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam
PIC cukup popular digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya yang rendah, ktersediaan dan penggunaan yang luas, database aplikasi yang besar, serta pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan serial pada komputer.

2011/05/11

Menggunakan Software AVR Studio 4 Untuk AVR Microcontroller

Menggunakan Software AVR Studio 4 Untuk AVR Microcontroller
 AVR studio 4 merupakan software free yang bisa anda download di internet melalui websitenya www.atmel.com. Software ini bisa anda gunakan untuk menuliskan program bahasa assembly, mensimulasi program yang anda buat dan kemudian mendebug program sehingga menghasilkan file dengan ekstensi .hex yang bisa anda download kedalam IC mikrokontroller anda.
Untuk pertama kalinya anda harus menginstal dulu AVR Studio 4 ini ke komputer anda, cara menginstalnya pun mudah layaknya anda menginstal software komputer yang lain. Gambar dibawah adalah gambar tampilan utama dari AVR Studio saat pertama kali anda jalankan.



Tampilan utama tersebut belum aktif  karena secara otomatis pada saat pertama kali anda menjalankan AVR Studio 4 yang pertama kali muncul adalah Sebuah Window Setup Wizard yang akan menuntun anda untuk mebuat sebuah proyek baru atau membuka proyek yang pernah anda simpan sebelumnya. Berikut adalah tampilan Window Setup Wizard



Anda bisa klik cancel apabila tidak menginginkan gambar diatas muncul.

Menu AVR Studio 4
Pada AVR Studio 4 jika anda perhatikan mempunyai 4 menu yang meliputi File, Edit, Debug, View, Window dan Help. Tetapi jika baru saja anda buka dan anda temukan tampilan utama AVR Studio 4 dan belum ada proyek yang dibuka maka menu yang tampil adalah : File, Project, View, Tools, Debug, dan Help.
Menu – menu diatas merupakan tool yang kita perlukan untuk membangun aplikasi yang menggunakan AVR microcontroller.
Membuat Sebuah Project
Beberapa langkah yang dilakukan untuk membuat sebuah project baru:

  • Click New Project ketika anda pertama kali membuka aplikasi AVR Studio 4 dan jendela Window Setup Wizard ditampilkan.
  • Kemudian anda beri nama project baru tersebut.
  • Berikan tanda Check pada Create Initial File
  • Tentukan lokasi folder tempat anda menyimpan kemudian click Next



  • Pilih platform debug yang anda gunakan, Jika tidak menggunakan perangkat emulator anda bisa memilih AVR Simulator, selanjutnya pilih tipe mikrokontroler AVR yang anda gunakan


  • Kemudian click Finish, pada layar monitor akan tampil layar editor untuk menuliskan program assembler anda


Setelah anda selesai menuliskan sebuah program kedalam editor diatas maka anda bisa menyimpannya dengan cara klik File kemudian pilih Save atau anda langsung bisa memilih icon Save langsung.

Simulasi Menggunakan AVR Studio 4
Pada AVR Studio 4 sudah difasilitasi dengan program untuk melakukan simulasi terhadap proyek yang sedang anda buat, sehingga kegiatan programming menjadi menyenangkan walaupun anda memprogram dengan bahasa assembler dan bukan dalam bahasa C.


Pada saat simulasi ini anda bisa merasakan seolah – olah anda sedang menjalankan hardware yang sebenarnya, karena pada simulasi ini selain anda bisa mengamati perubahan keadaan (nilai) pada sebuah register anda juga bisa memberi stimulus / memberi perubahan keadaan pada pin input yang selanjutnya anda bisa langsung mengamti perubahan output yang terjadi.
Pertama yang harus anda lakukan saat melakukan simulasi adalah anda harus mengcompile dahulu program yang anda buat, setalah diketahui bahwa hasil compile tidak ada error maka anda bisa langsung melakukan proses simulasi dengan cara click Debug, kemudian pilih AVR Simulator Option untuk mengatur seting simulator pada AVR Studio 4 Seperti ditunjukkan pada gambar diatas. Anda bisa memilih tipe mikrokontroler yang anda gunakan disertai clock yang dipakai seperti ditunjukkan pada gambar berikut.


Pada window Simulator Option ini ada dua bagian utama yaitu Device Selection dan  Stimuli and Logging . Untuk bagian Stimuli and Logging anda bisa memilih stimuli jika ingin memberikan input dari input file dan anda bisa memilih Logging jika ingin menyimpan pengambilan data dalam bentuk file.
Pada saat simulasi anda bisa memberikan inputan dan juga melihat kondisi output pada Sub Tab menu I/O View pada jendela workspace. Pada I/O View tersebut anda bisa mengklik kotak berwarna putih/hitam untuk merubah nilai bit sesuai yang anda inginkan pada kolom bit tersebut, sedangkan kotak dengan warna abu-abu merupakan bit yang tidak bisa dirubah nilainya.
Beberapa bagian yang bisa diamati saat melakukan proses simulasi adalah :
  • Isi Register (R0 sampai R15, R16 sampai R31)
  • Processor (PC = Program Counter, Stack Pointer, Cycle Pointer, Y-Register, X-Register, Z-register, Frequency, Stop Watch)
  • Stack Monitor (Program Stack dan Data Stack)
  • I/O AVR (AD_CONVERTER, ANALOG_COMPARATOR, CPU, EEPROM, EXTERNAL INTRRUPT, PORTA, PORTB, PORTC, PORTD, SPI, TIMER_COUNTER_0, TIMER_COUNTER_1, TIMER_COUNTER_2, TWI, USART, WATCHDOG)